tidak kah kaupahami
kadang ada rindu
menyelinap di antara malam
dan sinar lampu
ia menelusup di antara dingin
dan degup kalbu
perlahan tapi keras mengetuk
rongga dada lalu menusuk
setiap ruang di kepala 
12 Desember jam 19:50
pada setiap tetes hujan jatuh
tak terhitung rinduku mengeluh
satu dua bayang-bayang wajah terkenang
mengusik pikiran: mengawang
lalu membentuk gumpalan awan
seolah hendak mengirim hujan kembali
pada tanahku yang mulai subur:
rimbun belukar yang mulai kutata
seolah tak boleh menjadi taman
dan genang air yang mulai kutampung
seolah tak boleh menjadi danau 
12 Desember jam 20:01
dalam malam yang tercampakkan
bulan pun sembunyi di balik awan
sementara angin hanya bisa berbisik
pada daunan kering yang terkulai
siapakah yang perduli pada nasib
ketika setiap gerak adalah kesia-sian?
segala gala hanyalah kebusukan
lalu siapa yang masih perduli? 
12 Desember jam 22:37
terasa
wangi tubuhmu masih menggoda penciuman
seperti juga candamu yang terus menggelitik telinga
terasa
keindahan saat bersama masih menjelma
seperti juga mesramu yang terus menggelayuti angan
ah, seandainya kau berada di dekatku
ingin kudekap jiwa ragamu
hingga kuyakin bahwa kau tak kan berpaling dariku
13 Desember jam 19:28
jauh ragamu
jauh wajahmu
jauh senyummu
jauh
tapi jauh di lubuk hatiku
kau terasa dekat
seolah tak ada jarak yang menyekat
terasa
wangi tubuhmu masih menggoda penciuman
seperti juga candamu yang terus menggelitik telinga
terasa
keindahan saat bersama masih menjelma
seperti juga mesramu yang terus menggelayuti angan
ah, seandainya kau berada di dekatku
ingin kudekap jiwa ragamu
hingga kuyakin bahwa kau tak kan berpaling dariku 
15 Desember jam 19:49
Dalam kesendirian yg palng sndiri jgn seru aku jd badai yg menderu, 
jgn undang aku jd glombang air laut yg geram..
Sepi yang kurasakan kan kini bagiakan laut tak berpantai tempatku berlayar dalam rindu malam hari
wangi tubuhmu masih menggoda penciuman
seperti juga candamu yang terus menggelitik telinga
terasa
keindahan saat bersama masih menjelma
seperti juga mesramu yang terus menggelayuti angan
ah, seandainya kau berada di dekatku
ingin kudekap jiwa ragamu
hingga kuyakin bahwa kau tak kan berpaling dariku... !!!!!!
buat teman yg baru saja membuat aku tersenyum miss u ... !!!! 
17 Desember jam 19:55
Mana kala rona fajar sudah enggan memerahkan langit di ufuk timur...
keayuan senja perlahan memecahkan ke angkuhan langit bagian barat...
pancaran bulan demi bulan berlalu begitu saja dipelupuk mata, bintang  pun sepertinya tak mau lagi mengisyaratkan bahasa senyumannya. kini yang  tersisa cuma sepenggal kisah yang begitu berharga. tahun ini akan  segera pergi dan membawa sejuta harapan dan mimpi.. siapkan diri kita  tuk meraih mimpi yang cuma menjadi mimpi di tahun ini..
Tuhan
kau masih ingatkan Do'a-do'a kuno ku,
Tuhan
kau masih ingatkan harapan-harapan lama yang belum sempat terhalau dari daftar mimpiku ?
Tuhan kau masih ingat'kan ???????
ricki cs..
Ku ingin jd bayangan indah mu, ktika kau bersedih, terluka tau pun  bahagia, tp ku tak ingin m'jd byangan klam yg bisa m'buat mu mnderita...  Jdkan ku smangat hdup, tuk mngobati luka hati mu..., jd kan ku pelipur  lara hancur'y hati mu..., jd kan ku byangan termanis hdup mu..., tuk  mengarungi bhtera manis'y hidup..., moga... kenangan terindah ni mjdkan  tunas kehidupan indah mu...
085716548354
3 desember 2009
wajah lebam dipukul malam
siang jadi deretan derita kelam
kemana kehangatan yang biasa kau titipkan pada matahari
saat pagi datang berbalut embun?
kemana kedamaian yang biasa kau kirimkan lewat angin
saat jarum jam terkulai berlumur peluh?
bungapun layu
rumputan layu
daunan jatuh satu-satu
dan kau pergi dengan mulut terkatup
meninggalkan tanya pada tiap hela nafasku
ku hanya bisa bersandar pada angin
hanya bisa bersandar pada mungkin
Ulang tahun
nak, bertambah sudah usiamu
maka selayaknya bertambah pengetahuanmu
akan baik buruk hitam putih kehidupan ini
tapi ketahuilah, nak
usia bukanlah sekedar lingkaran waktu
yang berputar mengitari angka-angka
tapi ia juga adalah pisau yang siap menikam
menghujam pada ulu hati kehidupan
lantaran itu cobalah eja langit
cobalah baca bumi
cobalah lukis matahari
lalu jadikan ia pahatan dalam mimpi
karena usia adalah juga bunga
di tangkai hidupmu
belum lagi duka ini reda
belum lagi nestapa ini hilang
sudah datang lagi derita
bertubi menusuk
hati
o, alam yang menjadi nafasku
ada apa denganmu?
kemarin kau hantam kami dengan tsunami
kemarin kau dera kami dengan longsor dan banjir
kini kau sesakkan dada kami
dengan gempa yang bertubi
belum lagi tangis ini reda
belum lagi do’a ini terpanjat
belum lagi harapan baru terwujud
kini aku hanya bisa tabah
menerima cobaanmu
Sajak Untuk Nana 1
rembulan sembunyi di balik awan, seperti juga dirimu
engkaupun sembunyi di balik luka menganga
tatkala rindu menikammu dari balik selimut
namun senyummu seakan mengikis semua kemelut
ah, betapa anggunmu bijaksana
seandainya aku dapat menyeka air matamu
untuk sekedar menghilangkan sedikit deritamu
kumau semua bunga mekarkan seribu wewangi
mengiringi selaksa rasa keagungan sejati. lalu
akupun menjadi samuderamu yang abadi
dalam setiap derita dan bahagiamu
ingin kumau semua andai menjadi
namun adakah engkau bisa mengerti?
ingin kumau semua jika menjelma
namun apakah engkau bisa membaca?
gelombangku adalah gelombang samudera
samuderaku adalah samudera keagungan
inginku adalah keabadian
hingga setiap nafasmu menjadi denyut nadiku







Leave a Reply