google-site-verification: google0333507094b41eea.html Gio Jangan Cari Pacar Berjilbab ~ dozh suntana

Kamis, 19 Agustus 2010

Gio Jangan Cari Pacar Berjilbab

Posted by kamarpanasblog on 16.34 0 komentar

IDENTITAS BUKU
gio-jangan-cari-pacar-berjilbabJudul : Gio Jangan Cari Pacar Berjilbab
Pengarang : Chris Oetoyo
Penerbit : Puspa Swara, Anggota Ikapi
Tahun Terbit : 2006
Tebal Buku : 132 halaman
Diresensi Oleh Faris Azhar
SINOPSIS
Gio, sang playboy kelas kakap di SMA 2000, menyukai siswi berjilbab bernama Farisya. Kedua temannya, Dimas dan Iman, terheran-heran kepada Gio dan tak yakin bahwa Gio bisa menyatakan cinta kepada cewek berjilbab itu. Jelas saja, Gio biasa nongkrong di diskotik dan keluarganya tidak tahu agama, sedangkan kehidupan Farisya penuh kegiatan islami. Tapi Gio tetap bersikeras bahwa ia akan menyatakan cintanya kepada Farisya, karena ia beranggapan bahwa cewek berjilbab sama dengan cewek lain. Kemudian, Gio dan kedua temannya mengadakan taruhan.
Anehnya, Farisya menerima cinta Gio. Sekolah pun gempar mendengar berita ini. Gio menagih bayaran atas kekalahan Iman dan Dimas dalam taruhan. Namun, kedua teman Gio itu belum menerima kekelahan mereka sampai Gio berhasil mangajak Farisya kencan. Taruhan pun terus berlanjut. Inda dan Alia, teman Farisya, sangat heran terhadap perbuatan Farisya itu. Farisya memiliki alas an atas semua itu, namun ia merahasiakannya karena alasannya adalah ia memiliki misi rahasia.
Amel, teman Sabrina (adik Gio), merasa iri kepada Farisya. Sehingga, Amel merencanakan niat jahat untuk mencelakai Farisya tetapi niat jahatnya gagal.
Sudah sebulan Gio berpacaran dengan Farisya, tetapi Gio tidak merasakan apa yang dinamakan pacaran. Selama masa berpacaran, Farisya mengajarkan islam sedikit demi sedikit. Hikmahnya Gio mulai mengenal agamanya sendiri.
KELEBIHAN, KEKURANGAN, DAN KEBERMANFAATAN
Demikian sedikit dari cerita dari novel ini. Jalan cerita dari novel ini tidak berbelit-belit sehingga mudah dipahami. Dengan jalan cerita yang seperti ini akan menarik minat para pembaca khususnya remaja. Namun, tentang Gio melakukan semua yang diminta Farisya adalah hal yang tidak mungkin. Ide cerita seperti ini mempermudah penulis untuk membuat cerita.
Bahasa yang digunakan pada novel ini adalah bahasa yang sering digunakan oleh kebanyakan remaja sekarang yang biasa disebut bahasa ‘gaul’. Selain itu, penulis membuat percakapan yang menarik,seperti: “Apa gue nggak salah denger?” kata Sofie. “Man gue tau kalau kuping lo normal apa nggak?” kata Gio. Akan tetapi, penggunaan bahasa ini membuat para remaja Indonesia terbiasa dengan bahasa seperti itu bukan bahasa Indonesia yang baku.
Buku ini menceritakan tentang perbedaan kehidupan bergaya islami dengan kehidupan tak tahu norma agama. Dalam cerita ini metode dakwah yang digunakan adalah melalui berpura-pura berpacaran. Padahal, berpura-pura termasuk berbohong dan menurut islam sendiri hal itu tidak diperbolehkan. Jadi, metode berdakwah seperti ini tidak baik.


0 Responses so far:

Leave a Reply

Related Posts with Thumbnails

Search-form

free counters

SELAMAT DATANG SOBAT